Google Search

Rabu, 19 Desember 2007

Cinta Dunia

Suatu hari Sayyidina Umar bersama rasulullah saw. Sambil memegang kedua bahu Sayyidina Umar, beliau bersabda "jadilah kau hidup di dunia seolah-olah engkau pengembara atau orang yang sedang menelusuri jalan".

Jangan pernah kau cintai dunia terlalu dalam. Dan jangan kau jadikan dunia sebagai rumah yang abadi. Jangan pula hatimu menganggap keabadiaan hidup didunia, melainkan hidup di dunia bagaikan orang yang akan melakukan perjalanan jauh. Dunia hanya jadikanlah sebagai persinggahan.
Hubbud Dunya (cinta dunia) yang terlalu mendalam adalah awal kerusakan yang dilakukan manusia. Sudah begitu banyak contoh peristiwa seorang yang tergila-gila akan mengejar kehidupan dunia, namun melupakan Tuhannya. Cintailah dunia ala kadarnya (biasa-biasa saja). Karena dunia bagaikan surga bagi orang-orang kafir dan penjara bagi orang-orang mu'min. Bagaimana kita bisa menikmati berbagai menu enak dihidangkan di hadapan kita, kalau kita hanya didalam penjara tidak bisa menikmati kehidupan bebas, bisa merasakan kebebasan beraktifitas.
Bagaimana cara kita menghadapi dunia ?
Sedangkan kita hidup didunia !
Zuhud (tidak mencintai dunia) adalah lawan dari Hubbud Dunya. Namun hati-hati ! tidak sedikit orang salah dalam mengartikan kata Zuhud. Kita hidup didunia pasti tidak akan bisa lepas dari kebutuhan dunia, baik materi dan yang lainnya. Bukan berarti agama Islam menyuruh untuk pasrah dengan hidup ini tanpa harus berusaha. Islam tidak mengajarkan umatnya bermalas-malasan, berpangku tangan menantikan keajaiban. Bahkan Islam melarang kita mempunyai sifat Thama' (mengharappemberian orang lain). Allah berfirman "Sesungguhnya semua milik Allah dan sesungguhnya kepadaNyalah semua akan kembali". Namun janganlah pernah menganggap bahwa dunia hanya pembawa kesengsaraan. Semua tergantung niat yang ada dalam hati kita. Rasulullah saw bersabda " innamal amalu binniyyat " yang artinya " sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya ".Walaupun pekerjaan yang kita lakukan adalah pekerjaan dunia, tapi kalau kita niati ibadah maka akan mendapat imbalan pahala ibadah

By : Uday
Sumber : Buletin UMMAT (edisi V, 19 Oktober 2007)




Tidak ada komentar: